Adab Mencari Ilmu
Ilmu yang wajib dicari ada 3 macam,
sesuai hadits
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْعِلْمُ ثَلَاثَةٌ وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ فَضْلٌ آيَةٌ مُحْكَمَةٌ
أَوْ سُنَّةٌ قَائِمَةٌ أَوْ فَرِيضَةٌ عَادِلَةٌ ۞
رواه أبى داود كتاب الفرائض
Sesunguhnya Rasulullah SAW bersabsa
: “Ilmu itu ada tiga, selain tiga itu adalah lebihan ( boleh dicari
boleh tidak , dicari lebih utama), yaitu: Ayat yang menghukumi (al Qur’an);
Sunnah yang tegak (Al hadist/ sunnah Nabi); Ilmu bagi waris yang adil”
Nah, untuk menuntut ilmu ketiga-tiganya
tersebut tentunya perlu disiplin dan tertib dalam belajar. Berikut adab -adab
yang perlu dimiliki oleh para pencari ilmu :
1.
Mengikhlaskan niat karena Allah Taa’ala,
yaitu dengat niat belajar karena Allah, tidak karena ingin dikatakan sebagai
orang yang alim
2.
Membersihkan hatinya dari segala kotoran
supaya layak untuk menerima Al Qur’an, menghafalnya dan mengambil faedahnya.
Ada sebuah hadits dari Nabi SAW bahwa beliau berkata: Ingatlah bahwa didalam
tubuh ada segumpal darah, apabila dia baik maka baiklah seluruhnya dan apabila
rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya, ingatlah dia itu adalah hati. (HR. Bukhori Muslim)
3.
Rendah hati pada gurunya, bersikap sopan
dan rendah hati pada ilmu. Dalam sebuah hadits Rosululloh SAW bersabda:
Belajarlah kalian ilmu ketentraman dan ketenangan dan rendah hatilah pada orang
yang kamu belajar darinya. (HR. at-Tobroni fii al-Ausat)
4.
Hendaklah memandang gurunya dengan
pandangan penuh hormat dan penghargaan disertai keyakinan akan kesempurnaan
keahliannya.
5.
Hendaklah menghormati majlis ilmunya
dengan tidak membicarakan kejelekan orang lain disisinya dan mengajak ngobrol
dengan teman duduknya dan tidak besikeras dalam bertanya
6.
Tidak menunjukkan perbedaan pendapatnya
hingga dirinya merasa lebih tahu mana yang lebih benar daripada gurunya.
7.
Tidak menunjuk dengan tangannya, dan
tidak memicingkan dua mata di majlisnya, dan tidak berkata padanya bahwa seseorang
berbeda pendapat dengan apa yang dia katakannya.
8.
Hendaklah bersungguh – sungguh dalam
meraih ilmu di waktu muda, saat giat, berbadan kuat dan pikiran jernih.
9.
Wasiat Abdullah bin Mas’ud R.A: “Layak bagi pembawa Ilmu Al-Qur’an untuk mengenal malamnya ketika
manusia pada tidur, dan dengan siangnya saat manusia berbuka, dan dengan
sedihnya saat manusia bergembira, dan dengan tangisnya saat manusia tertawa,
dan dengan diamnya saat manusia berbicara dan dengan khusu’nya saat manusia
berkhayal”
0 komentar:
Post a Comment
mohon kepada komentator untuk berkomentar sesuai dengan topik yang di postingkan,, dilarang OOT (out of topic) dan bagi yang ingin pasang link hidup dipersilahkan..
Salam Dari | Anak IT